Sabtu, 18 Mei 2013

Ada Risiko Hepatitis di Balik Manikur Pedikur

Hampir setiap wanita menyukai aktivitas di salon. Perawatan kecantikan, seperti manikur, pedikur dan potong rambut memang sungguh membuat rileks. Namun sayangnya perawatan tersebut justru berisiko menimbulkan malapetaka baru.

Berdasarkan sebuah laporan terbaru di pertemuan tahunan American College of Gastroenterology's Scientific ke 76 di Washington, D.C, terdapat risiko potensial perpindahan virus hepatitis melalui beberapa alat yang digunakan dalam manikur, pedikur dan potong rambut.

Dua penyakit penting yang harus diwaspadai yaitu hepatitis B (HBV) dan hepatitis C (HCV). HBC bertransmisi seperti HIV, melalui darah dan cairah tubuh, sedangkan HCV menyebar saat bersentuhan dengan darah yang terinfeksi.

Peralatan salon yang tidak dicuci dan tidak dimasukkan ke dalam alat steril menjadi tempat potensial untuk menularkan kedua penyakit mematikan itu.

Menurut U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC), HCV dapat bertahan hidup pada lingkungan dengan suhu kamar setidaknya 16 jam tetapi tidak lebih dari empat hari. Sementara HBV dapat bertahan hidup di luar tubuh selama tujuh hari.

Kedua virus ini menyebabkan peradangan di hati yang sangat serius dan bisa bertahan seumur hidup.

"Untuk mencegah risiko hepatitis, konsumen diperbolehkan bertanya apakah peralatan di salon dan tukang cukur memang bersih dan tidak terinfeksi. Menggunakan peralatan sendiri dari rumah sangat dianjurkan untuk pencegahan," ungkap Dr. David A. Johnson dari Eastern Virginia Medical School.

Peneliti juga menyarankan agar para pekerja salon melakukan training mengenai risiko hepatitis, edukasi tentang hepatitis dan transmisinya serta selalu berprinsip hidup higienis demi mengurangi risiko hepatitis.

(Berbagai Sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar