Sabtu, 18 Mei 2013

Nyeri Dada Harus Disikapi Serius



Sebuah studi menunjukkan lebih dari 3000 pesien yang datang ke ruang gawat darurat dengan rasa sakit di dada belum tentu karena serangan jantung. Namun, jika nyeri di dada tidak terlalu parah, juga tidak berarti itu bukan serangan jantung.

"Nyeri dada separah apapun harus menjadi perhatian. Nyeri adalah bendera merah untuk masalah kesehatan serius lainnya juga, seperti sakit maag atau robekan pada aorta, arteri utama jantung, seperti yang menewaskan aktor John Ritter pada tahun 2003," kata Dr Anna Marie Chang, seorang penulis studi dan seorang dokter darurat di Rumah Sakit University of Pennsylvania, sebagaimana dilansir dari reuters.

Dr James Feldman, seorang dokter darurat di Boston Medical Center mengatakan gejala jantung serangan klasik lakukan termasuk nyeri dada atau tekanan, namun keunggulan lain sesak napas, mual muntah, dan pingsan. Selain itu, rasa sakit dari serangan jantung tidak selalu menetap di daerah dada.

"Penyebab nyeri dada mungkin saja serangan jantung, tapi bisa saja bukan. Tapi pasti bisa menjadi sesuatu yang serius," kata Feldman.

Menurut Dr Rajiv Gulati, seorang ahli jantung di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, rasa nyeri bisa terjadi pada lengan, dada, punggung, rahang atau perut dan dapat dijelaskan secara berbeda oleh orang yang berbeda.

"Jika Anda hanya menunggu hingga nyeri dada anda hilang, artinya anda hanya menunda perawatan, dan itu akan menjadi masalah. Setiap nyeri dada merupakan keluhan yang serius dan berarti Anda perlu mencari perawatan medis segera." kata Gulati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar