Stevia, Pemanis Pengganti Gula

Pernah mendengar pemanis stevia? Pemanis ini berbeda dengan gula tebu atau gula jagung, yang biasa dikonsumsi masyarakat. Ada baiknya Anda kini beralih ke pemanis stevia yang memiliki manfaat baik bagi tubuh.

Stevioside, atau yang biasa dikenal dengan nama stevia, kini menjadi pengganti gula non-kalori di beberapa negara. Stevia berasal dari sari daun rebaudiana. Faktanya, penduduk asli Amerika Selatan telah lama menggunakan stevia sebagai pemanis sejak ratusan tahun silam, dan daunnya juga bisa digunakan sebagai obat.

Daun tanaman stevia mengandung senyawa tertentu, seperti stevioside dan rebaudioside A dalam jumlah berlimpah, yang menjadikan stevioside menjadi manis. Ekstrak stevia mengandung 250 hingga 300 kali lebih manis dibandingkan gula, sementara daun stevia mengandung 30 hingga 45 kali lebih manis dari gula biasa.

Daun stevia dapat dimakan langsung atau dicampurkan kedalam minuman dan makanan. Daun yang secara alami menjadi pengganti gula ini dianggap aman dikonsumsi, tidak mengandung kalori dan tidak merusak gigi.

Peneliti mengindikasikan bahwa stevia secara signifikan menaikkan kadar toleransi glukosa dan menghalangi penyerapan glukosa. Selain itu, mengonsumsi daun stevia sebanyak 250 mg tiga kali sehari juga baik untuk menurunkan kadar gula darah pasien tanpa menyebabkan biokimia pada darah. Stevia juga baik dipergunakan sebagai pemanis atau pengganti gula bagi penderita diabetes dan hypoglycemia (gula darah rendah).

Daun stevia juga dipercaya dapat mengatasi masalah pencernaan, seperti meredakan keasaman lambung dan mengurangi gas dalam perut. Sebagai anti bakteri, daun stevia juga dapat membantu mengurangi masalah kulit, seperti jerawat, noda hitam, luka di bibir dan mulut, infeksi kulit dan eksema.

(Berbagai Sumber)